My Ping in TotalPing.com

Arsip Blog

Entri Populer

Samarajiwa. Diberdayakan oleh Blogger.

Bau Mulut (Halitosis)

DEFINISI
Bau Mulut (Halitosis) adalah bau nafas yang tidak enak, tidak menyenangkan dan menusuk hidung.


PENYEBAB
Jika bau nafas yang sebelumnya normal berubah menjadi halitosis, maka penyebabnya adalah:
- Makanan (misalnya bawang mentah, bawang putih, kol)
- Vitamin (terutama dalam dosis tinggi)
- Kebersihan gigi yang jelek
- Gigi karies
- Merokok
- Alkohol
- Infeksi tenggorokan
- Sinusitis
- Infeksi paru-paru
- Sindroma Sj?gren
- Penyakit gusi (gingivitis, gingivostomatitis)
- Abses gigi
- Impaksi gigi
- Benda asing di hidung (pada anak-anak)
- Obat-obatan (paraldehid, triamteren dan obat bius yang dihirup, suntikan insulin).

Penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan bau mulut:
- Gingivitis ulseratif nekrotisasi akut
- Mukositis ulseratif nekrotisasi akut
- Gagal ginjal akut
- Penyumbatan usus
- Bronkiektasis
- Gagal ginjal kronis
- Diabetes melitus
- Kanker kerongkongan
- Karsinoma lambung
- Fistula gastrojejunokolik
- Ensefalopati hepatikum
- Ketoasidosis diabetikum
- Abses paru
- Ozena
- Penyakit periodontal
- Faringitis
- Divertikulum Zenker.


GEJALA
Bau nafas tercium tidak enak, tidak menyenangkan atau menusuk hidung.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik yang menyeluruh pada mulut dan hidung. Biakan tenggorokan dilakukan jika terdapat luka di tenggorokan atau di mulut.

Pemeriksaan lainnya yang mungkin harus dilakukan adalah:
- Endoskopi
- Rontgen perut
- Rontgen dada.


PENGOBATAN
Daun parsley segar atau permen mint bisa menghilangkan bau mulut yang bersifat sementara. Pengobatan yang khusus tergantung kepada penyakit yang menyebabkan terjadinya bau mulut.


PENCEGAHAN
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bau mulut:
- Menjaga kebersihan gigi
- Obat kumur tidak efektif dalam mengatasi penyebab bau mulut dan penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol konsentrasi tinggi bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker mulut
- Berhenti merokok.

0 komentar: