Entri Populer

Samarajiwa. Diberdayakan oleh Blogger.

Membangun Rasa Percaya Diri dan Ketegasan

Sumber & Artikel Top



My Social Blogs
Membangun rasa percaya diri dan ketegasan mungkin jauh lebih mudah daripada yang Anda pikirkan. 'Orang-orang non-asertif' atau tak tegas (dengan kata lain pada orang normal') umumnya tidak ingin berubah menjadi orang yang terlalu dominan. Ketika kebanyakan orang berbicara tentang keinginan untuk menjadi lebih tegas, apa yang mereka maksudkan biasanya adalah:

'Bagaimana saya bisa menjadi lebih mampu menahan tekanan dan dominasi berlebihan orang dominan? "
'Bagaimana saya bisa menghadapi para pengganggu (atau satu pengganggu pada khususnya)? "
"Bagaimana saya bisa lebih mampu mengendalikan situasi yang penting bagi saya? "

Ketegasan Murni - dominasi semata demi menjadi dominan - bukanlah perilaku alami kebanyakan orang. Kebanyakan orang secara alami tidak tegas. Kebanyakan orang secara alami cenderung pasif. Perilaku asertif orang yang sangat dominan cenderung didorong oleh kepribadian mereka (dan sering ketidakamanan). Itu bukanlah sesuatu yang telah 'dilatih'.

Untuk siapa pun yang ingin meningkatkan ketegasan mereka, akan sangat membantu untuk memahami kepribadian dan motivasi khas dari orang-orang yang terlalu dominan, yang kadang menyebabkan kekhawatiran palin besar pada orang-orang tak-tegas.

Juga akan membantu pada titik ini dalam menjelaskan perbedaan antara kepemimpinan dengan dominasi: kepemimpinan yang baik adalah inklusif, perkembangan, dan berupaya pada apa yang benar. Kepemimpinan yang bagus tidak 'mendominasi' orang yang tak-tegas, melainkan melibatkan mereka. Dominasi sebagai gaya manajemen tidak baik dalam situasi apapun. Biasanya dominasi didasarkan pada imbalan jangka pendek dan hasil, terutama untuk kepentingan yang dominan, dan akan gagal sepenuhnya untuk memanfaatkan secara efektif kemampuan dan potensi anggota tim.

Kenyataannya adalah bahwa orang yang dominan berlebihan biasanya penggertak. Para penggertak sebenarnya adalah orang yang sangat tidak aman. Mereka mendominasi karena mereka terlalu tidak aman untuk membiarkan orang lain memiliki tanggung jawab dan pengaruh, dan perilaku ini biasanya dikondisikan sejak kecil untuk satu atau alasan lain.Perilaku menggertak yang dominan menjadi efektif karena diperkuat oleh respon yang diberikan oleh para korban yang 'aman' dan 'tak-tegas', sehingga penggertak mendapatkan jalannya. Perilaku penggertak yang dominan biasanya mendapatkan hasil, dan karenanya mereka eksis.


Orang-orang dominan, penggertak, biasanya dimulai sejak usia yang sangat muda, terkondisikan secara positif untuk perilaku menggertak, karena cara itu berjalan baik. Bagi mereka, menggertak pada umumnya berkaitan dengan memuaskan ego dan dorongan egois mereka untuk mendapatkan cara yang mereka maui, untuk mengontrol, untuk mencapai status (sering ditanamkan oleh orang tua yang ambisius), untuk memanipulasi, membuat keputusan, membangun kerajaan, untuk mengumpulkan tanda-tanda prestasi berupa material, kekayaan moneter, dan khususnya untuk membentuk mekanisme perlindungan, seperti pengikut 'yes man' ('tukang pukul'), kekebalan dari tantangan dan gangguan, pengawasan, penilaian, dll. Pengalaman masa kanak-kanak memainkan peranan penting dalam menciptakan penggertak. Penggertak sebenarnya adalah korban sekaligus agresor. Dan meskipun ini tantangan yang cukup berat bagi siapa pun dalam menerima perilaku mereka, mereka benar-benar layak mendapat simpati.

N.B. Simpati tidak diusulkan di sini untuk menjadi satu-satunya taktik atau yang signifikan dalam melawan penggertakan. Sebaliknya, simpati dianjurkan sebagai cara (menangani penggertak) yang lebih konstruktif, kuat, perasaan alternatif dari rasa takut atau terintimidasi.

Orang tak tegas biasanya tidak benar-benar bercita-cita menjadi orang dominan yang berlebihan, dan mereka pasti tidak biasanya ingin menjadi pengganggu. Ketika kebanyakan orang berbicara tentang keinginan untuk menjadi lebih tegas, apa yang mereka benar-benar maksudkan adalah 'Saya ingin lebih mampu menahan tekanan dan dominasi berlebihan dari orang yang dominan.

Yang penting, orang non-tegas harus memahami di mana mereka sebenarnya - sebagai suatu titik awal yang benar: perilaku non-tegas biasanya adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan, dan sering itu adalah perilaku yang paling tepat untuk situasi sebagian besar - jangan tertipu berpikir bahwa Anda selalu harus lebih tegas.

Sangatlah perlu untuk memahami seberapa tingkat ketegasan yang Anda inginkan. Mungkin sekedar untuk membela diri, mengendalikan pilihan Anda sendiri atau nasib (yang relatif mudah dengan menggunakan teknik-teknik di bawah), tetapi bukan untuk mengendalikan orang lain.

Bagi orang-orang yang dari sononya tidak tegas, sangat mungkin untuk mencapai tingkat ketegasan yang cocok melalui metode yang sederhana dan teknik tertentu, daripada mencoba untuk mengadopsi gaya pribadi orang-orang yang lebih tegas (yang bisa menjadi kontra-produktif dan stres, karena tidak alami). Orang-orang yang berusaha menjadi lebih tegas dapat secara dramatis meningkatkan pengaruh yang efektif dan kekuatan mereka dengan menggunakan hanya satu atau dua perilaku yakni ketika berhadapan dengan seorang tokoh yang lebih dominan atau berpengaruh, atau ketika berhadapan dengan situasi di mana mereka ingin menggunakan kontrol lebih banyak.

Berikut adalah beberapa teknik dan metoda sederhana untuk mengembangkan kepercayaan diri dan perilaku lebih asertif:
  1. Mengetahui fakta-fakta yang berkaitan dengan situasi dan memiliki detail siap ditangan.
  2. Bersiaplah untuk - mengantisipasi - perilaku orang lain dan mempersiapkan respon Anda.
  3. Menyiapkan dan menggunakan pertanyaan terbuka yang baik.
  4. Re-kondisi dan praktek reaksi baru Anda terhadap sikap agresi
  5. Percayalah bahwa kemampuan dan gaya Anda sendiri pada akhirnya akan bekerja jika Anda membiarkannya tumbuh.
  6. Merasa simpati untuk penganiaya - mereka benar-benar membutuhkannya.
  7. Baca hal-hal yang inspirasional untuk menguatkan iman Anda dalam nilai-nilai yang benar dan semua hal yang baik dalam gaya alami Anda sendiri.

Baco Salengkapnyo...

Gambaran Abstrak Tentang Situasi

Sumber & Artikel Top



My Social Blogs
Kadang-kadang situasi dan tantangan menjadi lebih jelas ketika kita melihatnya dengan cara yang berbeda, yakni dengan gambar. Dilain pihak bahasa konvensional dan media sering tak jelas atau berlebihan dari gambaran yang ingin dinyatakan, sehingga menimbulkan salah tafsir.

Perasaan dan pilihan-pilihan pribadi terkadang justru lebih baik bila dilihat dengan pendekatan intuitif.Gambaran-gambaran abstrak yang indah di bawah ini dirancang oleh hipnoterapis Gloria Mei untuk membantu proses penggambaran situasi dengan lebih tepat.

Anda dapat menggunakannya untuk dan dengan berbagai cara, dan berbagai kesempatan.

Sebagai seorang hipnoterapis, Gloria Mei bermarkas di London dan dapat anda temui di website dan juga via the National Council for Hypnotherapy (www.hypnotherapists.org.uk) atau lewat alamat email: gloria.may@chilternstreet.co.uk.
WillpowerUnintended Consequences
UNHAPPY fAMILYThe Best Laid Plan Work vs PrisonResolvedMake up your mindI feel so guilty
Happy FamilyAnxietyCharacter AssassinationSweet Dreams


Keterangan gambar dari baris paling atas:
  1. Kemauan Kuat ; Akibat Yg Tak Diinginkan
  2. Keluarga Tak Bahagia ; Rencana Terbaik
  3. Pilihan ; Pulih
  4. Ambil Keputusan ; Perasaan Bersalah
  5. Keluarga Bahagia ; Cemas
  6. Pembunhan Karakter ; Mimpi Indah

Baco Salengkapnyo...

Pengembangan Diri


Sumber & Artikel Top



My Social Blogs
Berikut ini disampaikan daftar topik Pengembangan Diri (Self Development) yang meliputi bahsan-bahasan mengenai Penemuan Diri (self-discovery), Pertolongan Diri (self-help), Motivasi (motivation) dan Psikologi Pencapaian (achievement psychology)

  1. Gambaran Abstrak Tentang Perasaan, Tantangan dan Perubahan
  2. Ketegasan dan Percaya Diri
  3. Aspek-Aspek Dalam Psikologi Kerja
  4. Perencanaan Karir dan Bisnis
  5. Tentang Kharisma
  6. Aturan Hidup
  7. Bahasa Yang Bersih
  8. Coaching - life coaching dan personal coaching
  9. Cybernetics
  10. Kencan dan Perjodohan
  11. Metodologi Perubahan Diri
  12. Kebebasan Emosional
  13. Kecerdasan Emosional
  14. Tentang Empati
  15. Teori Psikososial Perkembangan Manusia
  16. Pembelajaran Eksperiensial (experiential learning)
  17. fantasticat - ide-ide untuk pengembangan, pengajaran dan pembelajaran
  18. Empat Kesepakatan Perubahan Diri
  19. Perencanaan Tujuan (goal planning)
  20. graphology - Analisis Tulisan Tangan
  21. Pertanyaan-Pertanyaan Sulit Dalam Hidup
  22. Jendela Johari
  23. Lima Tahap Dalam Berkabung
  24. Keseimbangan Hidup (life balance)
  25. Membayar Kenaikan Gaji
  26. Tahap-Tahap Dalam Perubahan Diri
  27. Tipe dan Teori Kepribadian
  28. Uji Kepribadian (personality tests)
  29. The seven habits of highly effective people®
  30. Analisis Transaksional
  31. Teori Komunikasi
  32. Neuro-Linguistic Programming (nlp)
  33. Metode Terpadu Pengembangan Diri
  34. Mengelola stress
  35. Mengelola Waktu
  36. Test Gaya Belajar VAK
  37. "Saya Adalah"


Baco Salengkapnyo...

OSENG TAHU CABAI HIJAU


Bahan :
8 buah tahu potong kotak, lalu goreng.
8 buah cabe hijau di iris serong
2 cm lengkuas di memarkan
1 batang serai dimamarkan
2 lembar daun salam
50 ml air
4 butir bawang merah di iris tipis
2 butir bawang putih di iris tipis
1 sdt garam
2 sdt gula merah
½ sdt terasi ( ½ kotak terasi ABC )
½ sdt masako ayam

Cara Membuat :
Tumis bawang merah dan bawang putih hingga kekuningan
Lalu masukkan lengkuas, serai, daun salam, dan terasi, aduk. Lalu masukkan air, cabe hijau, tahu, garam, masako, dan gula merah. Masak hingga air berkurang ( matang ).

Baco Salengkapnyo...

CETAKAN KUE LUMPUR


Baco Salengkapnyo...

ATI AMPELA GORENG MENTEGA


Bahan :
7 pasang ati ampela direbus dengan sedikit garam, tiriskan lalu goreng.
1 butir bawang bombay iris kasar
2 sdm saos tomat
1 sdm saos sambal
3 sdm kecap manis
2 sdm mentega
2 sdm minyak goreng

Bumbu halus :
3 butir bawang putih
½ sdt merica bubuk
1 sdt garam
½ sdt masako rasa ayam

Cara membuat :
Panaskan minyak, masukan mentega lalu tumis bumbu halus dan bawang Bombay hingga harum.
Setelah itu masukan ati ampela, saos tomat, saos sambal dan kecap manis, aduk hingga rata, angkat dan sajikan.

Baco Salengkapnyo...

Teori Ekuitas Dalam Pekerjaan

John Stacey Adams, ahli psikologi perilaku dan tempat kerja, yang menerbitkan Teori Ekuitas(Kesamaan)-nya pada motivasi kerja pada tahun 1963. Ada kemiripan dengan pengembangan dan intrepretasi yang dilakukan oleh Charles Handy terhadap teori awal Maslow, Herzberg dan perintis psikologi tempat kerja lainnya, yang semanya mengakui adanya faktor dan variabel yang mempengaruhi penilaian masing-masing individu dan persepsi hubungan mereka dengan pekerjaan mereka, dan dengan majikan mereka. Namun, JC Adams menekankan lebih jauh tentang kesadaran dan tanggung jawab dari situasi yang lebih luas - dan lebih kuat dibandingkan Teori Ekuitas dalam banyak model motivasi sebelumnya.

Karenanya model Teori Ekuitas Adams Ekuitas melampaui batas diri individu, dan berhubungan dengan pengaruh serta situasi orang lain - misalnya rekan kerja dan teman - dalam membentuk pandangan komparatif dan kesadaran Ekuitas, yang biasanya bermanifestasi sebagai rasa atau ukuran keadilan.

Sumber & Artikel Top







My Social Blogs



Ketika orang merasa diperlakukan adil atau bermanfaat mereka lebih cenderung termotivasi, sebaliknya ketika mereka merasa diperlakukan tidak adil mereka sangat rentan terhadap perasaan ketidakpuasan dan demotivasi. Cara seseorang mengukur rasa keadilan adalah inti dari Teori Ekuitas.

Model Ekuitas untuk mengukur situasi motivasi yang akan digunakan tidak tergantung pada sejauh mana seseorang percaya akan mendapatkan imbalan yang melebihi usahanya. Sebaliknya, Ekuitas, dan rasa keadilan yang biasanya mendasari motivasi, bergantung pada perbandingan antara rasio imbalan / investasi rasio dengan rasio kenikmatan (atau derita) yang dialami oleh orang lain yang berada dalam situasi yang mirip atau sama.

Adams menyebutkan bahwa antara usaha pribadi dan manfaatnya serta istilah sejenis lainnya identik dengan isu-isu 'take and give' ('memberi dan menerima') atau isu-isu di tempat kerja seperti 'input', dan 'output'.

Input secara logis diartikan sebagai apa yang kita berikan atau masukkan ke dalam pekerjaan kita. Adapun output (keluaran) adalah segala sesuatu yang kita ambil atau dapatkan sebagai hasilnya.

Istilah-istilah ini menekankan bahwa apa yang dimasukkan orang ke dalam pekerjaan mereka mencakup banyak faktor selain jam kerja, dan apa yang mereka terima dari pekerjaan mereka mencakup banyak hal selain uang.

Adams menggunakan istilah 'rujukan' untuk menggambarkan titik referensi atau orang-orang dengan siapa kita bandingkan situasi kita sendiri, yang merupakan bagian penting dari teori ini. Teori Ekuitas Adams melampaui - dan sangat berbeda dari sekedar menilai usaha dan imbalan karena menambahkan perspektif penting yakni 'acuan' orang lain (orang yang kita anggap dalam situasi yang sama). Karenanya Teori Ekuitas ini membantu menjelaskan mengapa gaji dan kondisi sendiri tidak menentukan motivasi.

Dalam hal bagaimana teori ini berlaku di tempat kerja dan manajemen, kita harus mencari keseimbangan yang adil antara apa yang kita masukkan ke dalam pekerjaan dan apa yang kita dapatkan dari itu. Tapi bagaimana kita memutuskan apakah hal itu adil dan seimbang dengan yang lain?

Jawabannya terletak pada Teori Ekuitas. Mengukur keadilan hendaknya dengan teori Ekuitas yakni dengan membandingkan antara usaha dan penghargaan, dan faktor lainnya dalam take and give' - yakni rasio input dan output - serta rasio kenikmatan oleh orang lain, yang dianggap menjadi titik referensi atau contoh-contoh yang relevan ('rujukan' orang lain).

Jadi, ini berarti bahwa Ekuitas tidak bergantung pada rasio input-output saja - melainkan tergantung pada rasio perbandingan antara kita dan rasio orang lain.

Kita membentuk persepsi tentang apa yang merupakan rasio yang adil (seimbang) antara input dan output dengan membandingkan situasi kita sendiri terhadap "acuan" (sebagai titik referensi) yang ada di pasar.

Pada prakteknya ini menjelaskan mengapa orang sangat dipengaruhi oleh situasi (dan pandangan dan gosip) dari rekan, teman, mitra dll, dalam membangun rasa keadilan kita atau ekuitas dalam situasi pekerjaan kita.

Teori Ekuitas Adams karena itu menjadi model motivasi yang jauh lebih kompleks dan canggih model dibandingkan dengan sekedar menilai upaya (input) dan reward (output).

Esesnsi dari rasa kesamaan (sense of equity) atau rasa keadilan (atau ketimpangan atau ketidakadilan) dalam Teori Ekuitas ini hanya bisa didapat setelah memasukkan perbandingan antara input kita sendiri dan rasio output dengan input dan output rasio yang kita lihat atau percaya harus dialami atau dinikmati oleh orang lain dalam situasi yang sama.



Aspek komparatif Ekuitas Teori memberikan apresiasi yang jauh lebih cair dan dinamis motivasi dari biasanya muncul dalam teori motivasi dan model yang didasarkan pada keadaan individu sendiri.

Sebagai contoh, Teori Ekuitas menjelaskan mengapa orang bisa bahagia dan termotivasi pada suatu hari, namun tanpa mengubah syarat dan kondisi kerja apapun tba-tiba dia bisa sangat tidak bahagia dan kehilangan motivasi, hanya karena dia tahu seorang rekan (atau lebih buruk sebuah seluruh kelompok) menikmati imbalan yang perbandingan input-outputnya yang lebih baik.

Ini juga menjelaskan mengapa memberi promosi kepada seseorang dapat memiliki efek demotivasi pada orang lain.

Perhatikan juga bahwa yang penting adalah rasio, bukan jumlah upaya atau imbalan semata. Perhatikan bagaimana karyawan penuh waktu akan membandingkan situasi input/output mereka dengan rekan kerja yang paruh waktu, yang mungkin mendapat imbalan lebih kecil, namun kalau karyawan paruh waktu itu terlihat bahagia dan menikmatinya maka bisa terjadi mereka akan terdemotivasi..

Ingat juga bahwa kata-kata seperti usaha dan manfaat, atau bekerja dan mendapat bayaran, sering merupakan penyederhanaan berlebihan - dan karenanya Adams menggunakan istilah input dan output, yang lebih tepat karena mencakup semua aspek dari apa yang diberikan seseorang, seperti pengorbanan, toleransi, investasi, dll ke dalam situasi pekerjaan mereka, dan semua. aspek dari apa yang diterima (dan manfaat) dari pekerjaan mereka termasuk peluang karir yang lebih luas.

Baco Salengkapnyo...

GULAI CUBADAK


Bahan :
500 gram nangka di potong-potong.
200 gram kacang panjang dipotong-potong
2 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
1 lembar daun kunyit
1 buah asam kandis
1200 ml santan

Bumbu Halus :
10 buah cabai merah keriting
7 butir bawang merah
3 butir bawang putih
3 butir kemiri
½ sdt kunyit halus
1 cm jahe
2 cm lengkuas
1 sdt ktumbar
½ sdt merica bubuk
1 potong serai
1 ½ sdt garam
1 sdt gula pasir
penyedap secukupnya

Cara Membuat :
Tumis bumbu halus bersaama daun jeruk, daun salam, daun kunyit, daun asam kandis hingga harum, lalu masukkan santan masak hingga santan berminyak. Kemudian masukan nangka, kacang panjang, masak hingga bahan matang.

Baco Salengkapnyo...