Gangguan pendengaran pada anak harus mendapat perhatian serius karena akan sangat berhubungan dengan perkembangan dan kemampuan untuk berbicara.
Gangguan pendengaran pada anak-anak (usia 3-6 tahun) umumnya terjadi akibat batuk pilek lama dan berulang ( infkesi saluran pernafasan atas ), sehingga menyebabkan terkumpulnya cairan pada rongga telinga tengah (istilah medisnya Otitis Media Efusi), hal ini disebabkan saluran ( tuba eustachius ) dari hidung ke telinga mengalami sumbatan.
Rasa sakit pada telinga dapat timbul jika mengalami infeksi, kadang tidak ditemukan adanya keluhan pada anak, orang tua baru mencurigai setelah anak dipanggil sering tidak mendengar atau jika mendengar tv mereka mengeraskan suaranya.
Pengobatan terhadap infeksi saluran pernafasan atas ( batuk pilek ) yang sesuai dapat mengurangi timbulnya gangguan. Jika gangguan pendengaran berlanjut lama, biasanya harus dibuatkan lubang ( memakai pipa kecil / Grommets tube ) pada gendang telinga, sehingga cairan pada ruang telinga tengah dapat keluar, jika keadaan sudah sembuh pipa tersebut akan lepas dengan sendirinya.
Gbr. Tampak pipa grommet (biru/putih) tepasang di gendang telinga
Gangguan Pendengaran Pada Anak
Kenapa anak saya belum bisa berbicara?
Banyak orang tua yang mengeluhkan kenapa anaknya berbeda dengan teman seumur yang rata-rata sudah bisa berbicara. Umumnya anak-anak sudah mulai berbicara yang sesungguhnya sejak usia 12 bulan, walaupun kadang pengujarannya belum sempurna.
Anak-anak yang belum dapat berbicara dapat disebabkan 2 hal, yaitu : pertama; terdapat gangguan pendengaran sehingga anak tidak dapat belajar mengenal bunyi, kedua; terdapat gangguan di pusat bicara di otak, dimana anak tersebut mendengar tapi dia tidak bisa menterjemahkan / mempelajari apa yang dia dengar.
Deteksi dini terhadap keadaan seperti ini akan dapat mengatasi keterlambatan anak dalam berbicara. Jika memang didapatkan adanya gangguan pendengaran, secara dini dapat dipakaikan alat bantu dengar, sehingga anak dapat belajar berbicara.
Banyak cara untuk mengetahui apakah anak kita dapat mendengar sejak bayi, seperti dengan adanya suara-suara, kita lihat apakah ada reaksi, baik dengan gerakan badan, mata atau kadang anak terkejut dengan suara keras.
Orang tua harus curiga jika anak sejak bayi tidak terganggu dengan suara-suara yang ribut / keras pada saat tidur.
Gangguan pendengaran anak juga dipengaruhi keadaan ibu selama kehamilan, seperti ibu menderita virus TORCH, cacar air atau sakit berat lainnya.
Saat ini sudah ada alat pendeteksi dini sejak bayi baru lahir, untuk mengetahui gangguan pendengaran, terutama bagi ibu dengan resiko tinggi tadi.