Adam Khoo adalah seorang
pengusaha, a best-selling author and a peak performance trainer. Seorang
jutawan buatan sendiri pada usia 26, ia memiliki dan menjalankan beberapa
bisnis di bidang pendidikan, pelatihan manajemen, acara dan iklan, semua dengan
omset tahunan gabungan sebesar $ 30 juta. Dia
adalah Ketua Eksekutif dan Master Trainer Kepala Adam Khoo Learning
Technologies Group Pte Ltd dan direktur tujuh perusahaan swasta lainnya. Adam
juga anggota dari Bab Singapura Organisasi Presiden Young (YPO).
Adam memegang gelar kehormatan di bidang administrasi bisnis dari Universitas Nasional Singapura. Sebagai sarjana, dia peringkat di antara satu persen atas berprestasi akademis dan menjadi pelopor dalam Program Pengembangan Bakat, yang merupakan program Berbakat universitas. Dia juga Praktisi Guru berlisensi dan Trainer dalam Neuro-Linguistic Programming (NLP).
Adam memegang gelar kehormatan di bidang administrasi bisnis dari Universitas Nasional Singapura. Sebagai sarjana, dia peringkat di antara satu persen atas berprestasi akademis dan menjadi pelopor dalam Program Pengembangan Bakat, yang merupakan program Berbakat universitas. Dia juga Praktisi Guru berlisensi dan Trainer dalam Neuro-Linguistic Programming (NLP).
Selama 15 tahun terakhir, ia telah melatih lebih dari 500.000 + siswa, guru, profesional, eksekutif dan pemilik usaha untuk memanfaatkan kekuatan pribadi mereka dan mencapai keunggulan dalam berbagai bidang usaha mereka. Beberapa klien korporasi nya termasuk ST Engineering, Singapore Police Force, F & N Coca Cola, Infocomm Development Authority (IDA), Departemen Pertahanan, AIA, Prudential Assurance, Ernst & Young, Exxon Mobil, Unilever, Citibank, UOB, ABN Ambro, NETS , Great Eastern Life, Hewlett Packard, Sun Microsystems, Texas Instruments, Mediacorp, Apple Inc, Accenture Consulting, dan banyak lagi.
Keberhasilan dan prestasi secara teratur ditampilkan dalam media regional seperti Straits Times, Times Bisnis, New Paper, Lianhe Zaobao, Channel News Asia, Channel U, Channel 8, Newsradio 938, The Hindu, The Sun Malaysia dan banyak lagi. Pada tahun 2007, ia peringkat di antara 25 warga Singapura terkaya di bawah usia 40 oleh Majalah Eksekutif. Pada tahun 2008, Adam dianugerahi Penghargaan Sekolah Bisnis NUS Eminent Alumni sebagai salah satu pemimpin yang paling sukses dan menonjol Singapura bisnis.
Ketika umur 12 tahun Adam dicap sebagai orang yang malas,
bodoh, agak terbelakang dan tidak ada harapan. Ketika masuk SD, dia benci
membaca; maunya hanya main game computer dan nonton TV. Karena tidak belajar,
banyak nilai F yang membuat dia semakin benci kepada gurunya; benci belajar,
bahkan juga benci terhadap sekolah
Saat duduk di kelas 3 dia dikeluarkan dari sekolah, dan
pindah ke sekolah yang lain. Ketika mau masuk SMP, dia ditolak 6 sekolah, dan
akhirnya masuk sekolah yang terjelek. Di sekolah yang begitu banyak orang
bodohnya dan tidak diterima di sekolah yang baik itu, Adam Khoo termasuk yang
paling bodoh. Di antara 160 murid seangkatan, Adam Khoo menduduki peringkat 10
terbawah.
Orangtuanya panik dan menirim dia ke banyak les, tapi hal itu
tidak menolong sama sekali. Di sebuah sekolah dengan nilai 0-100, rata-rata
nilainya adalah 40. Bahkan guru matematikanya pernah mengundang ibunya dan
bertanya, “Kenapa di SMP kelas 1, Adam Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4
SD?”
Pada umur 13 tahun, Adam Khoo dikirim ke Super-Teen Program
yang diajari oleh Ernest Wong, yang menggunakan teknologi Accelerated Learning,
Neuro Linguistic Programming (NLP) dan Whole Brain Learning. Sejak saat itu
keyakinan Adam Khoo berubah. Ia yakin bahwa dia bisa. Ditunjukkan oleh Ernest
Wong bahwa semua orang bisa menjadi genius dan menjadi pemimpin walaupun
awalnya goblok sekalipun. Dikatakan oleh Ernest Wong , “Satu-satunya hal yang
bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah serta sikap yang negative.”
Kata-kata ini mempengaruhi Adam Khoo. Dia akhirnya memiliki keyakinan bahwa
kalau ada orang yang bisa mendapatkan nilai A, dia juga bisa. Selama ini Adam
Khoo bodoh, karena dia masih muda, naïf, dan menerima sepenuh hati kata-kata
orang lain yang negative.
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya Adam Khoo berani
menentukan target-nya, yaitu mendapatkan nilai A semua. Dia menentukan goal
jangka pendeknya, yaitu masuk Vitoria Junior College (SMA terbaik di
Singapura), tujuan jangka panjangnya masuk National University of Singapore dan
menjadi murid terbaik disana.
Ketika kembali ke sekolah, Adam Khoo langsung take action
dengan menempel kata-kata motivasional yang dia gambar sendiri dan belajar
menggunakan cara belajar yang benar (yang selama ini tidak diajarkan di sekolah
manapun), menggunakan teknik membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua
belah otak, dan menggunakan teknik super memori, dan ketika Adam Khoo ditanyai
oleh gurunya, dia bisa menjawab dengan tepat.
Ketika teman-teman dan gurunya bertanya apa yang akan dia
raih, dijawab oleh Adam Khoo bahwa dia akan menjadi ranking No.1 di sekolahnya,
masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore. Semua orang
menertawakannya, karena tidak pernah terjadi dalam sejarah bahwa lulusan SMP
tersebut masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore.
Bukannya jadi loyo karena di tertawakan, Adam Khoo malah semakin tertantang
untuk semakin bekerja dengan cerdas dan keras untuk mencapai impian dan
mengubah sejarah.
Dalam waktu 3 bulan rata-rata nilainya naik menjadi 70. Dalam
satu tahun, dari ranking terbawah dia menduduki ranking 18. dan ketika lulus
SMP, dia menduduki ranking 1 dengan Nilai Ebtanas Murni A semua untuk 6 mata
pelajaran yang diuji. Dia kemudian diterima di Victoria Junior College dan
mendapatkan nilai A bulat untuk tiga mata pelajaran favoritnya. Akhirnya dia
diterima di National University of Singapore (NUS) dan karena di universitas
itu dia setiap tahun menjadi juara, akhirnya Adam Khoo dimasukkan ke NUS Talent
Development Program. Program ini diberikan khusus kepada TOP 10 mahasiswa yang
dianggap jenius.
Bagaimana seorang yang tadinya dianggap bodoh, agak
tebelakang, dan tidak punya harapan, serta menduduki ranking terendah di
kelasnya bisa berubah, menjadi juara kelas dan dianggap genius? Nah, Anda sudah
tahu apa yang dikatakan oleh Ernest Wong, “Yang menghambat kita adalah
keyakinan yang salah dan sikap yang negative”. Kesuksesan Adam Khoo pertama
datang dari perubahan keyakinan yang salah menjadi keyakinan yang tepat (dari
keyakinannya “Saya bodoh, lulus saja susah” menjadi “Kalau orang lain bisa
mendapatkan A, saya juga bisa!”)
Kunci suksesnya yang kedua adakah bahwa dia mempunyai tujuan
yang mantap (“Nilai saya harus A semua, juara 1, masuk Victoria Junior College,
masuk NUS dan menjadi terbaik disana”)
Kunci suksesnya yang ketiga ialah bahwa dia mempunyai alasan
yang sangat kuat. Dia bahkan mengucapkan public commitment di depan
taman-teman, bicara di depan kelas dan ditertawakan. Akibatnya, kalau tidak
dapat nilai A, dia akan malu luar biasa; sedangkan bila mendapat nilai A, dia
akan bangga luar biasa.
Kunci suksenya yang keempat adalah bahwa dia mempunyai
starategi yang tepat untuk belajar. Dia menggunaka teknik membaca cepat, cara
mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan
teknik super memori.
0 komentar:
Posting Komentar