Entri Populer

Samarajiwa. Diberdayakan oleh Blogger.

Obat-Obatan yang Dilarang Digunakan Selama Kehamilan

DEFINISI
WHO memperkirakan sebanyak lebih dari 90% wanita hamil yang mengkonsumsi obat yang diresepkan maupun obat bebas, obat sosialisasi (misalnya alkohol atau tembakau) atau obat terlarang. 2-3% dari seluruh cacat bawaan disebabkan oleh obat-obatan.

Obat berpindah dari ibu ke janin terutama melalui plasenta (ari-ari), yaitu melalui jalan yang sama yang dilalui oleh zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Di dalam plasenta, obat dan zat gizi di dalam darah ibu melewati selaput tipis yang memisahkan darah ibu dengan darah janin.

Obat yang diminum oleh wanita hamil bisa mempengaruhi janin melalui beberapa cara:

  • Secara langsung bekerja pada janin, menyebabkan kerusakan, kelainan perkembangan atau kematian
  • Mempengaruhi fungsi plasenta, biasanya dengan cara mengkerutkan pembuluh darah dan mengurangi pertukaran oksigen dan zat gizi diantara janin dan ibu
  • Menyebabkan otot rahim berkontraksi sekuat tenaga, yang secara tidak langsung mencederai janin dengan mengurangi aliran darah ke janin.

Pengaruh obat terhadap janin tergantung kepada tingkat perkembangan janin dan dosis serta kekuatan obat. Obat tertentu yang diminum pada awal kehamilan (sebelum hari ke 17 setelah pembuahan), bisa menyebabkan kematian janin atau tidak mempengaruhi janin sama sekali. Pada saat ini janin sangat kebal terhadap cacat bawaan.

Pada hari ke 17-57 setelah pembuahan (dimana organ tubuh mulai terbentuk), janin sangat rentan terhadap terjadinya cacat bawaan. Obat yang sampai ke janin bisa menyebabkan keguguran, cacat bawaan yang terlihat jelas atau cacat yang baru tampak di kemudian hari.

Obat yang diminum setelah organ tubuh janin terbentuk sempurna, memiliki peluang yang kecil untuk menyebabkan cacat bawaan yang nyata, tetapi bisa menyebabkan perubahan dalam pertumbuhan dan fungsi organ dan jaringan yang telah terbentuk secara normal.


OBAT ANTI-KANKER

Jaringan janin tumbuh dengan kecepatan tinggi, karena itu sel-selnya yang membelah dengan cepat sangat rentan terhadap obat anti-kanker. Banyak obat anti-kanker yang bersifat teratogen, yaitu dapat menyebabkan cacat bawaan seperti:
- IUGR (intra uterine growth retardation, hambatan pertumbuhan di dalam rahim)
- Rahang bawah yang kurang berkembang
- Celah langi-langit mulut
- Kelainan tulang tengkorak
- Kelainan tulang belakang
- Kelainan telinga
- Clubfoot (kelainan bentuk kaki)
- Keterbelakangan mental.


TALIDOMID

Obat ini sudah tidak diberikan lagi kepada wanita hamil karena bisa menyebabkan cacat bawaan. Talidomid pertama kali diperkenalkan pada tahun 1956 di Eropa sebagai obat influenza dan obat penenang. Pada tahun 1962, talidomid yang diminum oleh wanita hamil pada saat organ tubuh janinnya sedang terbentuk, ternyata menyebabkan cacat bawaan berupa lengan dan tungkai yang terbentuk secara tidak sempurna, kelainan usus, jantung dan pembuluh darah.


PENGOBATAN KULIT

Isotretinoin yang digunakan untuk mengobati jerawat yang berat, psoriasis dan kelainan kulit lainnya bisa menyebabkan cacat bawaan. Yang paling sering terjadi adalah kelainan jantung, telinga yang kecil dan hidrosefalus (kepala yang besar). Resiko terjadinya cacat bawaan adalah sebesar 25%.

Etretinat juga bisa menyebabkan cacat bawaan. Obat ini disimpan di dalam lemak dibawah kulit dan dilepaskan secara perlahan, sehingga efeknya masih bertahan sampai 6 bulan atau lebih setelah pemakaian obat dihentikan. Karena itu seorang wanita yang memakai obat ini dan merencanakan untuk hamil, sebaiknya menunggu paling tidak selama 1 tahun setelah pemakaian obat dihentikan.


HORMON SEKSUAL

Hormon androgenik yang digunakan untuk mengobati berbagai kelainan darah dan progestin sintetis yang diminum pada 12 minggu pertama setelah pembuahan, bisa menyebabkan terjadinya maskulinisasi pada kelamin janin perempuan.

Klitoris bisa membesar dan labia minora menutup. Efek tersebut tidak ditemukan pada pemakaian pil KB karena kandungan progestinnya hanya sedikit.

Dietilstilbestrol (DES, suatu estrogen sintetis) bisa menyebabkan kanker pada anak perempuan yang ibunya memakai obat ini selama hamil. Anak perempuan ini di kemudian hari akan:
- memiliki kelainan dalam rongga rahim
- mengalami gangguan menstruasi
- memiliki serviks (leher rahim) yang lemah sehingga bisa mengalami keguguran
- memiliki resiko menderita kehamilan ektopik
- memiliki bayi yang meninggal sesaat sebelum atau sesaat sesudah dilahirkan.

Jika ibu hamil yang memakai DES melahirkan anak laki-laki, maka kelak dia akan memiliki kelainan pada penisnya.


MECLIZIN

Meclizin yang sering digunakan untuk mengatasi mabok perjalanan, mual dan muntah, bisa menyebabkan cacat bawaan pada hewan percobaan. Tetapi efek seperti ini belum ditemukan pada manusia.


OBAT ANTI-KEJANG

Beberapa obat anti-kejang yang diminum oleh penderita epilepsi yang sedang hamil, bisa menyebabkan terjadinya celah langit-langit mulut, kelainan jantung, wajah, tengkorak, tangan dan organ perut pada bayinya. Bayi yang dilahirkan juga bisa mengalami keterbelakangan mental.

2 obat anti-kejang yang bisa menyebabkan cacat bawaan adalah trimetadion (resiko sebesar 70%) dan asam valproat (resiko sebesar 1%). Carbamazepine diduga menyebabkan sejumlah cacat bawaan yang sifatnya ringan.

Bayi baru lahir yang selam dalam kandungan terpapar oleh phenitoin dan phenobarbital, bisa mudah mengalami perdarahan karena obat ini menyebabkan kekurangan vitamin K yang diperlukan dalam proses pembekuan darah.

Efek ini bisa dicegah bila selama 1 bulan sebelum persalinan, setiap hari ibunya mengkonsumsi vitamin K atau jika segera setelah lahir diberikan suntikan vitamin K kepada bayinya. Selama hamil, kepada penderita epilepsi diberikan obat anti-kejang dengan dosis yang paling kecil tetapi efektif dan dipantau secara ketat.

Wanita yang menderita epilepsi, meskipun tidak memakai obat anti-kejang selam hamil, memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan cacat bawaan. Resikonya semakin tinggi jika selama hamil sering terjadi kejang yang berat atau jika terjadi komplikasi kehamilan atau jka berasal dari golongan sosial-ekonomi yang rendah (karena perawatan kesehatannya tidak memadai).


VAKSIN

Vaksin yang terbuat dari virus yang hidup tidak diberikan kepada wanita hamil, kecuali jika sangat mendesak. Vaksin rubella (suatu vaksin dengan virus hidup) bisa menyebabkan infeksi pada plasenta dan janin.

Vaksin virus hidup (misalnya campak, gondongan, polio, cacar air dan demam kuning) dan vaksin lainnya (misalnya kolera, hepatitis A dan B, influensa, plag, rabies, tetanus, difteri dan tifoid) diberikan kepada wanita hamil hanya jika dia memiliki resiko tinggi terinfeksi oleh salah satu mikroorganismenya.


OBAT TIROID

Yodium radioaktif yang diberikan kepada wanita hamil untuk mengobati hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif) bisa melewati plasenta dan menghancurkan kelenjar tiroid janin atau menyebabkan hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif) yang berat.

Propiltiourasil dan metimazol, yang juga digunakan untuk mengatasi hipertiroidisme, bisa melewati plasenta dan menyebabkan kelenjar tiroid janin sangat membesar.


OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL

Obat hipoglikemik oral digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, tetapi seringkali gagal mengatasi diabetes pada wanita hamil dan bisa menyebabkan bayi yang baru lahir memiliki kadar gula darah yang sangat rendah (hipoglikemia). Karena itu untuk mengobati diabetes pada wanita hamil lebih baik digunakan insulin.


NARKOTIKA DAN OBAT ANTI PERADANGAN NON-STEROID

Narkotika dan obat anti peradangan non-steroid (misalnya aspirin), jika diminum oleh wanita hamil bisa sampai ke janin dalam jumlah yang cukup signifikan. Bayi yang lahir dari ibu pecandu narkotika bisa mengalami kecanduan sebelum dilahirkan dan menunjukkan gejala putus obat dalam waktu 6 jam - 8 hari setelah dilahirkan.

Mengkonsumsi aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya dalam dosis tinggi selama hamil, bisa memperlambat saat persalinan dan juga bisa menyebabkan tertutupnya hubungan antara aorta dan arteri pulmoner sebelum lahir.

Dalam keadaan normal, hubungan tersebut menutup sesaat setelah bayi lahir. Penutupan yang terjadi sebelum bayi lahir akan mendorong darah ke paru-paru yang belum berkembang sehingga memberikan beban yang berlebihan pada sistem peredaran darah janin.

Jika digunakan pada akhir kehamilan, obat anti peradangan non-steroid bisa menyebabkan berkurangnya jumlah cairan ketuban. Aspirin dosis tinggi bisa menyebabkan perdarahan pada ibu maupun bayinya. Aspirin atau asam salisilat lainnya bisa menyebabkan peningkatan kadar bilirubin dalam darah janin sehingga terjadi jaundice (sakit kuning) dan kadang kerusakan otak.


OBAT ANTI-CEMAS DAN ANTI-DEPRESI

Jika diminum pada trimester pertama, obat anti-cemas bisa menyebabkan cacat bawaan, meskipun efeknya belum terbukti. Jika digunakan selama hamil, obat anti-depresi kebanyakan relatif aman, tetapi litium bisa menyebabkan cacat bawaan (terutama pada jantung). Barbiturat (misalnya phenobarbital) yang diminum oleh wanita hamil cenderung menyebabkan berkurangnya jaundice yang biasa ditemukan pada bayi baru lahir.


ANTIBIOTIK

Tetracyclin bisa melewati plasenta dan disimpan di dalam tulang serta gigi janin, bercampur dengan kalsium. Akibatnya pertumbuhan tulang menjadi lambat, gigi bayi berwarna kuning dan emailnya lunak serta menjadi rentan terhadap karies. Resiko terbesar terjadinya kelainan gigi terjadi jika tetrasiklin diminum pada pertengahan sampai akhir kehamilan.

Streptomycin atau Canamycin bisa menyebabkan kerusakan pada telinga bagian tengah janin dan kemungkinan menyebabkan ketulian. Chloramphenicol tidak berbahaya bagi janin tetapi bisa menyebabkan penyakit yang serius pada bayi baru lahir, yaitu sindroma bayi abu-abu.

Ciprofloxacin tidak boleh diberikan kepada ibu hamil karena bisa menyebabkan kelainan sendi pada hewan percobaan. Penicillin aman diberikan kepada wanita hamil.

Kebanyakan antibiotik golongan sulfa yang diminum di akhir kehamilan bisa menyebabkan jaundice pada bayi baru lahir, yang bisa menyebabkan kerusakan otak.


OBAT ANTIKOAGULAN

Janin sangat rentan terhadap antikoagulan (obat anti pembekuan) warfarin. Cacat bawaan terjadi pada 25% bayi yang terpapar oleh obah ini selama trimester pertama. Selain itu, bisa terjadi perdarahan abnormal pada ibu maupun janin. Jika seorang wanita hamil memiliki resiko membentuk bekuan darah, lebih baik diberikan heparin. Tetapi pemakaian jangka panjang selama kehamilan bisa menyebabkan penurunan jumlah trombosit atau pengeroposan tulang (osteoporosis) pada ibu.


OBAT-OBAT UNTUK PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

Beberapa wanita hamil memerlukan obat untuk penyakit jantung dan pembuluh darah yang sifatnya menahun atau yang baru timbul selama kehamilan (misalnya pre-eklamsi dan eklamsi).

Obat untuk menurunkan tekanan darah seringkali diberikan kepada wanita hamil yang menderita pre-eklamsi atau eklamsi. Obat in bisa mempengaruhi fungsi plasenta dan digunakan secara sangat hati-hati untuk mencegah kelainan pada janin. Biasanya, kelainan timbul karena penurunan tekanan darah ibu berlangsung terlalu cepat dan menyebabkan berkurangnya aliran darah ke plasenta.

ACE inhibitor dan thiazide biasanya tidak digunakan selama kehamilan karena bisa menyebabkan masalah yang serius pada janin. Digoxin (digunakan untuk mengatasi gagal jantung dan kelainan irama jantung) bisa melewati plasenta tetapi efeknya terhadap bayi sebelum maupun setelah lahir sangat kecil.

Nitrofurantoin, vitamin K, sulfonamid dan Chloramphenicol bisa menyebabkan pemecahan sel darah merah pada wanita hamil dan janin yang menderita kekurangan G6PD. Karena itu, obat-obatan tersebut tidak diberikan kepada wanita yang menderita kekurangan G6PD.


OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN SELAMA PERSALINAN

Obat bius lokal, narkotika dan obat pereda nyeri lainnya biasanya melewati plasenta dan bisa mempengaruhi bayi baru lahir. Karena itu, jika selama proses persalinan diperlukan obat-obatan, maka diberikan efek terkecil yang masih efektif dan diberikan selambat-lambatnya agar tidak sempat sampai ke janin yang masih berada dalam rahim.


OBAT SOSIALISASI DAN OBAT TERLARANG

Merokok selama hamil bisa berbahaya. Berat badan lahir rata-rata dari bayi yang ibunya perokok adalah 170 gram lebih rendah dari bayi yang ibunya tidak merokok. Keguguran, kelahiran mati, lahir prematur dan sindroma kematian bayi mendadak lebih sering ditemukan pada bayi yang ibunya merokok selama hamil.

Meminum alkohol selama hamil bisa menyebabkan cacat bawaan. Bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar bisa mengalami sindroma alkohol. Bayi ini kecil, seringkali memiliki kepala yang kecil (mikrosefalus), kelainan wajah dan kelainan mental. Kadang terjadi kelainan sendi dan kelainan jantung. Bayi ini tidak berkembang dan kemungkinan akan meninggal sesaat setelah dilahirkan.

Aspartam adalah pemanis buatan yang tampaknya aman digunakan selama hamil asalkan jumlahnya tidak berlebihan.

Cocain yang digunakan selama hamil bisa meningkatkan resiko terjadinya keguguran, abrupsio plasenta, cacat bawaan pada otak, ginjal dan alat kelamin serta perilaku yang kurang interaktif pada bayi baru lahir.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemakaian marijuana dosis tinggi selama hamil bisa menyebabkan perilaku yang abnormal pada bayi baru lahir.

Baco Salengkapnyo...

Mengurus Diri Sendiri Sewaktu Hamil

DEFINISI
Ada banyak wanita hamil dapat mengurus dirinya sendiri selama hamil. Bila mereka memiliki pertanyaan apa saja mengenai makanan, penggunaan obat-obatan atau gizi tambahan, aktifitas fisik, dan hubungan seksual selama kehamilan, mereka dapat berkonsultasi dengan dokter.

  1. Makanan dan berat badan
    Selama kehamilan, makanan wanita hamil harus tercukupi dan bergizi Jika wanita hamil tidak makan dengan gizi yang cukup untuk dirinya dan janin, pertama nutrisi bergerak untuk memberi nutrisi kepada janin. Namun demikian, menambahkan sekitar 250 kalori pada makanan setiap harinya biasanya mencukupi tuntuk ersedianya nutrisi bagi keduanya. Kebanyakan Kalori tambahan harus berprotein. Makanan harus benar-benar seimbang, termasuk buah-buahan segar, padi-padian, dan sayur-sayuran. Sereal yang kaya akan serat dan rendah gula merupakan pilihan yang baik.

    Kebanyakan wanita di Indonesia cukup garam pada makanannya, tanpa menambah garam pada makanannya pada saat makan. Makanan siap saji seringkali mengandung garam dengan jumlah yang berlebihan dan harus dimakan sedikit mungkin.

    Diet untuk mengurangi berat badan semasa kehamilan tidak dianjurkan, bahkan untuk wanita yang kelebihan berat badan, karena sebagian berat yang dihasilkan berguna bagi janin untuk berkembang secara normal. Diet mengurangi asupan gizi pada janin.

    Berat rata-rata wanita seharusnya bertambah sekitar 25 sampai 30 pon selama kehamilan. Bertambah lebih dari 30 sampai 35 pon memberikan lemak pada wanita dan janinnya. Karena sulitnya mengontrol kelebihan berat badan setelah kehamilan, seorang wanita harus berusaha untuk menghindari kelebihan berat badan selama bulan-bulan pertama sebaliknya, tidak bertambahnya berat badan bisa menghalangi perkembangan dan pertumbuhan janin. Seorang wanita harus berusaha untuk menambah berat badan antara 2 dan 3 pon setiap bulan selama masa kehamilan dimulai.

    Kadangkala seorang wanita hamil bertambah berat badan karena cairan yang tertahan. Cairan dapat tertahan karena, ketika dia berbaring, rahim yang membesar bercampur dengan aliran darah dari kaki menuju ke jantung. Berbaring dengan satu sisi, terutama sisi kiri, untuk 30 sampai 45 menit 2 atau 3 kali sehari bisa membebaskan masalah ini. Menggunakan kaus kaki penyangga dari karet juga bisa membantu.

  2. Obat-obatan dan makanan tambahan

    Umumnya menghindari obat-obatan selama masa kehamilan adalah sangat baik. Bagaimanapun, obat-obatan kadangkala harus digunakan. Seorang wanita hamil harus memeriksakan diri kepada dokter sebelum menggunakan obat apapun-termasuk obat-obatan tanpa resep dokter (melalui toko obat), seperti aspirin, atau pengobatan herbal-umumnya selama 3 bulan pertama.

    Kehamilan melipatgandakan jumlah zat besi yang dibutuhkan. Kebanyakan wanita hamil membutuhkan zat besi tambahan dikarenakan rata-rata wanita tidak cukup menyerap zat besi dari makanan untuk memenuhi syarat kehamilan. Bila seorang wanita menderita anemia atau terjadi anemia selama kehamilan, dia kemungkinan butuh dosis lebih banyak dari zat besi dibandingkan dengan wanita hamil lainnya. Zat besi tambahan dapat menyebabkan perut sedikit melilit dan sembelit.
    Tahukah anda ....
    • Umumnya, olahraga dan hubungan seksual tidak membahayakan kehamilan.
    • Pada saat bepergian, wanita hamil harus selalu menggunakan sabuk pengaman.
    Semua wanita hamil harus mengkonsumsi folat (folic acid) tambahan (biasanya termasuk vitamin sebelum melahirkan) setiap hari. Idealnya, suplemen folat dimulai sebelum kehamilan. Kekurangan folat meningkatkan resiko memiliki seorang bayi yang lahir dengan cacat otak atau urat syaraf tulang belakang, seperti spina bifida. Wanita yang mempunyai bayi dengan spina bifida harus mulai memberi dosis tinggi folat sebelum hamil. Untuk beberapa wanita lainnya yang mungkin menderita kekurangan folat, jumlah folat dalam vitamin prenatal standar mencukupi, bahkan jika resiko menjadi bertambah. Misalnya, wanita yang terus-menerus terkena sinar matahari langsung (UV), umumnya wanita dengan kulit normal, bisa kekurangan kadar folat. Juga, wanita yang menggunakan kontrasepsi oral dalam beberapa bulan sebelum pembuahan sama juga membentuk kekurangan asam folat, namun tidak ada bukti bahwa mereka lebih mungkin memiliki bayi yang menderita spina bifida.

    Jika makanan tercukupi, vitamin tambahan lainnya tidak diperlukan, meskipun kebanyakan dokter menganjurkan wanita hamil untuk mengkonsumsi multivitamin yang mengandung zat besi dan folat sebelum melahirkan setiap harinya.


  3. Aktifitas fisik

    Banyak wanita hamil memperhatikan kelayakan aktifitas mereka. Bagaimanapun, kebanyakan wanita dapat melanjutkan aktifitas dan olahraga seperti biasa selama hamil. Olahraga yang ringan, seperti berenang dan jalan santai, adalah pilihan yang baik. Aktifitas berat, seperti lari dan berkuda, juga mungkin dilakukan dengan hati-hati, untuk menghindari cedera, umumnya pada perut. Olahraga fisik harus dihindari.

  4. Hubungan seksual

    Hasrat seks bisa meningkat atau menurun semasa kehamilan. Hubungan seksual aman pada saat hamil kecuali seorang wanita mengalami pendarahan vagina, rasa sakit, kebocoran cairan amniotic, atau kontraksi rahim. Dalam beberapa kasus hubungan seks harus dihindari.

  5. Persiapan menyusui

    Wanita yang merencanakan untuk menyusui tidak perlu mempersiapkan puting susunya untuk menyusui selama kehamilan. Mempercepat keluarnya cairan dari payudara secara manual sebelum melahirkan dapat menyebabkan infeksi pada payudara (mastitis) atau bahkan tindakan lebih awal. Tubuh mempersiapkan aerola dan putting untuk menyusui dengan mengeluarkan pelicin untuk melindungi permukaan payudara. Pelicin ini harus tidak dilap. Mengamati dan berbicara dengan wanita yang sudah berhasil menyusui dengan baik dapat memberi pelajaran dan memberi harapan.

  6. Berpergian selama masa kehamilan

    Saat yang paling aman untuk bepergia selama masa kehamilan adalah antara 14 dan 28 minggu kehamilan. Lama perjalanan harus tidak melebihi 6 jam per hari. Wanita hamil harus dapat memiliki tips dan informasi yang bermanfaat mengenai perjalanan dari dokter, jadi membicarakan rencana perjalanan mereka dengan dokter adalah ide yang baik.

    Pada saat bepergian dengan mobil, pesawat terbang, atau kendaraan lainnya. Wanita hamil harus selalu menggunakan sabuk pengaman. Menempatkan bagian sabuk melintangi pinggul dan di bawah bagian perut dan menempatkan punggung sabuk di antara payudara dapat menolong pemakaian sabuk pengaman lebih nyaman. Sabuk harus benar tetapi tidak terlalu ketat.

    Perjalanan dengan pesawat terbang aman sampai sekitar 36 minggu kehamilan. Alasan utama dibatasi pada 36 minggu adalah resiko kontraksi dan melahirkan pada lingkungan tidak biasa. Selama perjalanan udara, wanita hamil harus melakukan pencegahan yang serupa dengan bila berkendara, termasuk peregangan dan meluruskan kaki dan pergelangan kaki secara bertahap.

Baco Salengkapnyo...

Perubahan Fisik Wanita Hamil

DEFINISI
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh seorang wanita, kebanyakan hilang setelah melahirkan. Perubahan ini menyebabkan beberapa gejala, yang normal. Meskipun begitu, gangguan tertentu, seperti diabetes gestational, terjadi selama kehamilan, dan beberapa gejala bisa mengindikasikan adanya sebuah gangguan.

Beberapa gejala yang harus segera dilaporkan kepada dokter jika terjadi selama kehamilan termasuk dibawah ini :

  • Sakit kepala yang menetap atau tidak biasa
  • Terus menerus mual dan muntah
  • Pusing
  • Gangguan pada penglihatan
  • Nyeri atau kejang di bagian bawah perut
  • Kontraksi
  • Bocornya cairan amniotic (digambarkan sebagai “ketuban pecah”)
  • Pembengkakan pada tangan dan kaki
  • Produksi air seni yang berkurang
  • Berbagai penyakit dan infeksi
  • Gemetar (getar pada tangan, kaki, atau keduanya)
  • kejang
  • Detak jantung cepat
  • Pengurangan gerak pada janin

Kesehatan umum : lelah adalah hal biasa, khususnya pada 12 minggu pertama dan berulang pada kehamilan akhir. Wanita tersebut bisa memerlukan istirahat lebih dari biasanya.

Saluran reproduksi : menjelang 12 minggu kehamilan, rahim membesar bisa menyebabkan perut wanita sedikit menonjol. Rahim tersebut terus membesar sepanjang kehamilan. Rahim yang membesar meluas sampai ke pusar menjelang 20 minggu dan sampai ke bagian bawah rusuk menjelang 36 minggu.

Jumlah kotoran pada vagina normal, yang bening atau keputih-putihan, biasanya meningkat. Peningkatan ini umumnya biasa. Meskipun begitu, jika kotoran memiliki warna yang tidak biasa atau berbau atau disertai dengan rasa gatal dan terbakar pada vagina, seorang wanita harus menemui dokter. Beberapa gejala bisa mengindikasikan infeksi vagina. Beberapa infeksi vagina, seperti trichomoniasis (infeksi protozoa) dan candidiasis (infeksi jamur), adalah sering terjadi selama kehamilan dan bisa diobati.

Payudara : payudara cenderung membesar karena hormon (terutama estrogen) sedang mempersiapkan produksi susu. Kelenjar yang menghasilkan susu berangsur-angsur meningkat jumlahnya dan bisa menghasilkan susu. Payudara bisa terasa keras dan lembut. Menggunakan sebuah bra yang sesuai dan menyediakan penyangga bisa membantu.

Selama minggu-minggu terakhir kehamilan, payudara bisa menghasilkan cairan encer, kekuningan atau kotoran susu (colostrum). Colostrum juga dihasilkan selama beberapa hari pertama setelah melahirkan, sebelum air susu ibu diproduksi. Cairan ini, yang kaya dengan mineral dan anti bodi, adalah makanan bayi pertama.

Jantung dan aliran darah : selama kehamilan, jantung si wanita harus bekerja lebih keras disebabkan perkembangan janin, jantung harus lebih memompa darah ke rahim. Menjelang akhir kehamilan, rahim menerima seperlima persediaan darah pada prakehamilan wanita. Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung (cardiac output) meningkat 30 sampai 50%. Dengan meningkatnya cardiac output, detak jantung pada saat istirahat meningkat dari detak prakehamilan normal dari sekitar 70 detak permenit sampai 80 atau 90 detak per menit. Selama olah raga, output cardiac dan detak jantung lebih meningkat pada wanita hamil dibandingkan dengan yang tidak hamil. Selama persalinan, cardiac output meningkat dengan peningkatan 10%. Setelah melahirkan, cardiac output menurun dengan sangat cepat pertama kali, kemudian melambat. Normal kembali pada tingkat prakehamilan sekitar 6 minggu setelah melahirkan.

Bunyi jantung tertentu dan ketidakteraturan ritme jantung bisa muncul karena jantung bekerja lebih keras. Kadangkala seorang wanita hamil bisa merasakan ketidakteraturan ini. Beberapa perubahan adalah normal selama kehamilan. Meskipun begitu, suara dan irama jantung tidak normal lainnya (misalnya, suara diastolik, dan takiaritmia), yang terjadi lebih sering pada wanita hamil, bisa memerlukan pengobatan.

Tekanan darah biasanya berkurang selama trisemester kedua tetapi bisa kembali ke tingkat kehamilan normal pada trisemester ketiga.

Peningkatan volume darah 50 % selama kehamilan. Jumlah cairan dalam darah lebih meningkat dibandingkan jumlah sel darah merah (yang membawa oksigen). Oleh karena itu, meskipun terdapat lebih sel darah merah, tes darah menunjukkan anemia ringan, hal itu normal. Untuk alasan yang tidak dimengerti dengan jelas, jumlah sel darah putih (yang melawan infeksi) sedikit meningkat selama kehamilan dan nyata sekali selama persalinan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan.

Rahim yang membesar mengganggu kembalinya darah dari kaki dan daerah pelvis ke jantung. Akibatnya, pembengkakan sering terjadi (edema), khususnya pada kaki. Pembuluh varicose (varises) biasanya terbentuk pada kaki dan di daerah sekitar vagina yang terbuka (vulva). Hal itu kadangkala membuat tidak nyaman. Pakaian yang longgar sekitar pinggang dan kaki membuat lebih nyaman dan tidak menekan aliran darah. Beberapa tindakan tidak hanya mengurangi ketidaknyamanan tetapi juga mengurangi pembengkakan kaki dan membuat pembuluh varicose lebih mungkin hilang setelah melahirkan :
  • Menggunakan support hose yang elastis
  • Sering beristirahat dengan mengangkat kaki
  • Berbaring pada sebelah kiri tubuh
Saluran urin : seperti jantung, ginjal bekerja lebih keras selama kehamilan. Ginjal menyaring volume darah yang meningkat. Volume pada darah disaring oleh ginjal semaksimal mungkin antara 16 dan 24 minggu kehamilan dan tetap maksimum sesegera mungkin sebelum melahirkan. Sehingga, tekanan dari rahim yang membesar bisa sedikit mengurangi suplai darah ke ginjal.

Aktifitas ginjal secara normal bertambah ketika seseorang berbaring dan berkurang ketika seseorang berdiri. Perbedaan ini diperbesar selama kehamilan-salah satu sebab seorang wanita hamil perlu sering-sering buang air kecil saat berusaha tidur. Pada usia kehamilan tua, berbaring menyamping, terutama sekali bagian kiri, meningkatkan aktivitas ginjal lebih dari tidur terlentang. Berbaring pada sisi sebelah kiri menghilangkan tekanan dimana rahim yang membesar berada di pembuluh utama yang mengalirkan darah dari kaki. Akibatnya, aliran darah meningkat dan aktivitas ginjal bertambah.

Rahim menekan kandung kemih, mengurangi ukurannya sehingga terisi dengan air seni lebih cepat dari biasanya. Tekanan ini juga membuat seorang wanita hamil perlu untuk buang air kecil lebih sering dan lebih cepat.

Saluran pernafasan : progesteron tingkat tinggi, hormon yang secara terus menerus diproduksi selama kehamilan, memberi tanda otak untuk merendahkan tingkat karbon dioksida pada darah. Akibatnya, seorang wanita hamil sedikit lebih cepat bernafas dan lebih dalam menghirup lebih banyak karbon dioksida dan menjaga tingkat karbon dioksida rendah. Wanita tersebut bisa bernafas dalam dan juga cepat disebabkan rahim yang membesar membatasi seberapa banyak paru-paru bisa meluas ketika dia mengambil nafas. Sekitar dada wanita tersebut sedikit membesar.

Hampir setiap wanita hamil kadang-kadang menjadi lebih banyak mengeluarkan nafas ketika menekan dirinya, khususnya pada akhir kehamilan. Selama olah raga, tingkat pernafasan lebih meningkat ketika seorang wanita hamil dibandingkan ketika dia tidak hamil.

Karena lebih banyak darah yang dipompa, lapisan pada saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan sedikit membengkak, mempersempit saluran pernafasan. Akibatnya, hidung kadangkala terasa kaku, dan pipa pembuluh (yang menghubungkan telinga bagian tengah dan bagian belakang pada hidung) bisa menjadi tersumbat. Akibatnya bisa sedikit merubah suara dan kualitas suara wanita tersebut.

Saluran pencernaan : mual dan muntah, terutama di pagi hari (morning sickness), sering terjadi. Hal tersebut bisa disebabkan estrogen tingkat tinggi dan human chorionic gonadotropin (HCG), dua hormon yang membantu menjaga kehamilan. Mual dan muntah kemungkinan hilang dengan merubah makanan atau pola makan. Misalnya, sering minum dan makan dalam porsi kecil, makan sebelum lapar, dan makan makanan lunak (seperti sereal, nasi, dan mie) bisa membantu. Makan keripik, soda tawar dan minum minuman bersoda bisa menghilangkan mual. Menyimpan keripik di samping tempat tidur dan makan satu atau dua kali sebelum bangun bisa menghilangkan morning sickness. Tidak ada obat-obatan khusus dibuat untuk mengobati morning sickness yang tersedia sekarang. Jika mual dan muntah membandel atau secara terus menerus membuat dehidrasi, kehilangan berat badan, atau muncul masalah yang lainnya, seorang wanita bisa memerlukan untuk diobati dengan obat-obatan yang menghilangkan mual (obat-obatan antiemetik) atau dirawat di rumah sakit untuk sementara waktu dan diberikan cairan infus.

Panas dalam dan sendawa sering terjadi, kemungkinan karena makanan menetap di perut lebih lama dan karena otot seperti gelang (sphincter) pada ujung bawah kerongkongan cenderung rileks, membuat isi perut berbalik ke dalam kerongkongan. Beberapa alat yang bisa membantu menghilangkan panas dalam:
  • Makan makanan kecil
  • Tidak menekuk atau berbaring lurus untuk beberapa jam setelah makan
  • Menghindari kafein, tembakau, alkohol, dan aspirin dan obat-obatan yang terkait (salisilat)
  • Minum antasida cair, tetapi bukan antasida yang mengandung sodium bikarbonat karena mengandung terlalu banyak garam (sodium)
Panas dalam sepanjang malam bisa dihilangkan dengan hal berikut di bawah ini :
  • Tidak makan untuk beberapa jam sebelum tidur
  • Menaikkan kepala pada tempat tidur atau menggunakan bantal untuk menaikkan kepala dan bahu.
Perut menghasilkan lebih sedikit asam selama kehamilan. Sehingga, borok perut jarang muncul selama kehamilan, dan yang sudah ada seringkali mulai sembuh.

Sewaktu proses kehamilan, tekanan dari rahim yang melebar pada dubur dan bagian bawah pada usus bisa menyebabkan sembelit. Sembelit kemungkinan tambah parah karena kadar progesteron tinggi selama kehamilan memperlambat gerakan otomatis pada kontraksi otot di usus, yang secara normal terus menggerakkan makanan. Makan makanan berserat tinggi, minum cukup cairan, dan berolah raga secara teratur bisa membantu mencegah sembelit.

Wasir, sering terjadi, diakibatkan tekanan pada rahim yang membesar atau sembelit. Pelembut tinja, gel anestesi, atau peredam panas bisa digunakan jika wasir luka.

Ngidam, keinginan untuk makanan aneh atau non-makanan (seperti zat tepung atau tanah liat), bisa terjadi. Kadangkala, wanita hamil, biasanya yang mengalami morning sickness, mempunyai ludah berebihan. Gejala ini kemungkinan mengganggu tetapi tidak berbahaya sama sekali.

Ruam Kulit Selama Kehamilan
Dua jenis gatal yang sering terjadi selama kehamilan.

Pruritic urticarial papules dan plaques pada kehamilan (urticaris pada kehamilan) : ruam ini sering terjadi. Penyebabnya tidak diketahui.

Merah, berbentuk tidak teratur, rata atau lapisan yang sedikit timbul muncul pada perut. lapisan tersebut kadangkala memiliki lepuhan kecil berisi cairan di bagian tengah. Seringkali, kulit di sekitarnya pucat. Ruam menyebar ke paha, pantat, dan kadangkala lengan. Ratusan ruam gatal bisa terbentuk. Rasa gatal cukup mengganggu membuat wanita tersebut terjaga di malam hari.

Biasanya, ruam timbul selama 2 sampai 3 minggu terakhir kehamilan dan kadangkala selama beberapa hari terakhir. Meskipun begitu, bisa terjadi setiap saat setelah 24 minggu. Biasanya, ruam hilang segera setelah melahirkan dan tidak kambuh selama kehamilan berikutnya.

Dokter mungkin mempunyai kesukaran membuat diagnosa pasti.

Herpes gestationis: penyebabnya adalah antibodi yang tidak normal yang menyerang jaringan tubuh itu sendiri-reaksi autoimun.

Ruam bisa berawal rata atau bercak berwarna merah yang timbul seringkali terbentuk pada perut pertama kali. Kemudian lepuhan yang kecil atau besar, bentuk yang berubah-ubah, dan berisi cairan.

Ruam bisa timbul setiap saat setelah 12 minggu kehamilan atau segera setelah melahirkan. Ciri khasnya, ruam bertambah parah segera setelah melahirkan dan hilang dalam beberapa minggu atau bulan. Hal ini seringkali muncul kembali selama kehamilan berikutnya.

Ruam ini didiagnosa dengan mengambil potongan kecil pada kulit yang terinfeksi dan menelitinya untuk antibodi abnormal.

Pengobatan : untuk kedua jenis ruam di atas, mengoleskan krim kortikosteroid (seperti triamcinolone acetonide) secara langsung pada kulit seringkalai membantu. Untuk ruam yang lebih melebar luas, kortikosteroid (seperti prednison) diberikan melalui mulut.
Kulit : topeng kehamilan (melasma) adalah sebuah jerawat, pigmen kecoklatan yang muncul pada kulit dahi dan leher. Kulit sekitar puting (areolae) bisa juga lebih gelap. Garis hitam biasanya muncul di tengah perut. perubahan ini bisa terjadi karena plasenta menghasilkan sebuah hormon yang merangsang melanocytes, sel yang menghasilkan pigmen kulit hitam kecoklatan (melanin).

Tanda kerutan merah muda kadangkala muncul di perut. perubahan ini kemungkinan diakibatkan rahim berkembang cepat dan meningkatkan kadar hormon adrenalin.

Pembuluh darah kecil bisa membentuk pola seperti jaring laba-laba berwarna merah pada kulit, biasanya di atas pinggang. Bentuk ini disebut angiomas laba-laba. Kapiler berdinding tipis yang melebar bisa terlihat, khususnya pada bagian bawah kaki.

Hormon : kehamilan mempengaruhi hampir seluruh hormon di dalam tubuh, kebanyakan disebabkan pengaruh pada produksi hormon dengan plasenta. Misalnya, plasenta menghasilkan hormon yang merangsang kelenjar tiroid wanita tersebut menjadi lebih aktif dan menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah besar. Ketika kelenjar tiroid menjadi lebih aktif, jantung bisa berdetak lebih cepat, menyebabkan wanita tersebut menjadi menyadari detak jantungnya (mengalami palpitasi). Keringat meningkat, mood swings bisa terjadi, dan kelenjar tiroid bisa membesar. Meskipun begitu, gangguan hipertiroid, dimana kelenjar tiroid benar-benar rusak dan aktif sekali, terjadi kurang dari 0.1% kehamilan.

Kadar estrogen dan progesterone meningkat terlalu cepat selama kehamilan karena human chorionic gonadotropin, hormon utama yang dihasilkan plasenta, merangsang ovarium untuk melanjutkan memproduksinya. Setelah 9 sampai 10 minggu kehamilan, plasenta itu sendiri menghasilkan estrogen dan progesteron dalam jumlah besar. Estrogen dan progesteron membantu menjaga kehamilan.

Plasenta merangsang kelenjar adrenalin untuk menghasilkan aldosteron dan kortisol lebih banyak (yang membantu mengatur seberapa banyak cairan pada cairan ginjal). Akibatnya, lebih banyak cairan yang tersimpan.

Selama kehamilan, perubahan tingkat hormon mempengaruhi bagaimana tubuh mengendalikan gula. Awal kehamilan, kadar gula (glukosa) dalam darah bisa sedikit menurun. Tapi pada akhir pertengahan kehamilan, kadarnya bisa meningkat. Lebih banyak insulin dibutuhkan (yang mengontrol kadar gula di dalam darah) dibutuhkan dan dihasilkan oleh pankreas. Konsekwensinya, diabetes, jika telah ada, bisa tambah buruk selama kehamilan. Diabetes bisa juga muncul selama kehamilan. Gangguan ini disebut diabetes gestational.

Sendi dan Otot: sendi dan ligamen (tali dan tulang rawan berserat yang menyambung tulang) pada panggul wanita melonggar dan menjadi lebih fleksibel. perubahan ini membantu membuat ruang untuk pembesaran rahim dan menyiapkan wanita untuk melahirkan bayi. Akibatnya, postur wanita agak berubah.

Sakit punggung dalam tingkat yang berubah-ubah sering terjadi karena tulang belakang melengkung lebih banyak untuk mengimbangkan berat dari pembesaran rahim. Hindari mengangkat beban berat, menekuk lutut (bukan pinggang) untuk mengangkat barang, dan mempertahankan postur tubuh bisa membantu. Memakai sepatu datar dengan penyangga yang baik atau korset mungkin mengurangi beban di punggung.

Tahap-tahap pada kehamilan
Meskipun kehamilan berkaitan dengan proses yang kontinyu, kehamilan dibagi menjadi periode 3 bulanan yang disebut trisemester (minggu 0 hingga 12, 13 hingga 24 dan 25 hingga melahirkan)
Peristiwa
Minggu kehamilan
Trismester pertama
Tahapan terakhir sebelum pembuahan terjadi
0
Pembuahan terjadi. Sel telur yang dibuahi (zigot) mulai terbentuk ke dalam bola berongga pada sel yang disebut blastosit.
2
Penanaman blastosit di dalam dinding uterus. Kantung amniotic mulai terbentuk.
3
Daerah yang akan menjadi otak dan tulang belakang (pembuluh neural) mulai terbentuk.
5
Daerah dan pembuluh darah besar terbentuk. Detak jantung bisa dilihat selama ultrasonograpi.
6
Tangan dan kaki mulai terlihat.
7
Tulang dan otot terbentuk. Wajah dan leher terbentuk. Gelombang otak bisa terdeteksi. Tengkorak terbentuk. Jari tangan dan kaki jelas sekali.
9
Ginjal mulai berfungsi. Hampir semua organ terbentuk sempurna. Janin bisa bergerak dan merespon sentuhan (ketika mendorong perut wanita). Wanita tersebut bertambah berat badannya, dan perutnya sedikit membesar.
10
Trisemester kedua
Kelamin bayi bisa diketahui. Janin bisa mendengar.
14
Jari janin bisa mengepal. Janin bergerak lebih giat, sehingga si ibu bisa merasakannya. Badan janin mulai bertambah gemuk sewaktu lemak ditumpuk di bawah kulit. Rambut muncul di kepala dan kulit. Alis mata dan bulu mata muncul.
16
Plasenta sepenuhnya terbentuk.
20
Janin memiliki kesempatan bertahan hidup di luar uterus. Wanita tersebut mulai bertambah berat badan dengan cepat.
24
Trisemester ketiga
Janin aktif, sering berganti posisi. Paru-paru berkembang menjadi matang. Kepala bayi berpindah ke posisi untuk melahirkan. Rata-rata, ukuran janin sekitar 20 inci panjangnya dan sekitar 7 pon beratnya. Pembesaran perut wanita membuat pusar menjadi menonjol.
25
Melahirkan
37-42

Baco Salengkapnyo...

Tahap Perkembangan Bayi

DEFINISI
Seorang bayi melalui beberapa tahap perkembangan, diawali dengan pembuahan sel telur. Sel telur berkembang menjadi blastosit, sebuah embrio, kemudian janin.

Pembuahan

Selama setiap siklus menstruasi normal, satu sel telur (ovum) biasanya dilepaskan dari salah satu indung telur, sekitar 14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Lepasnya sel telur disebut ovulasi. Sel telur tersapu ke dalam ujung yang berbentuk corong pada salah satu tuba falopii.

Pada ovulasi, lendir di dalam servik menjadi lebih cair dan lebih elastis, membiarkan sperma untuk masuk ke dalam rahim dengan cepat. Dalam 5 menit, sperma bisa bergerak dari vagina, melalui servik ke dalam rahim, dan menuju ujung yang berbentuk corong pada tuba falopii-tempat biasa pembuahan. Lapisan sel tuba falopii memudahkan pembuahan.

Jika sperma menembus sel telur, pembuahan terjadi. Silia seperti rambut yang kecil melapisi tuba falopii mendorong sel yang telah dibuahi (zigot) melalui pipa ke arah rahim. Sel pada zigot membelah berulangkali bersamaan dengan zigot bergerak menuju tuba falopi. Zigot tersebut memasuki rahim dalam 3 sampai 5 hari. Di dalam rahim, sel terus membelah, menjadi bola berongga yang disebut blastosit. Jika pembuahan tidak terjadi, sel telur luruh dan terus melewati rahim dengan periode menstruasi berikutnya.

Jika lebih dari satu sel telur yang dilepaskan dan dibuahi, kehamilan meliputi lebih dari satu janin, biasanya dua (kembar). Beberapa kembar adalah fraternal. Mengidentifikasikan kembar ketika satu sel telur memisah ke dalam dua embrio setelah membelah.

Perkembangan Blastosit

Di antara 5 dan 8 hari setelah pembuahan, blastosit menempel pada lapisan rahim, biasanya dekat puncak. Proses ini disebut implantasi, yang selesai dengan 9 atau 10 hari.

Dinding blastosit adalah satu sel tebal kecuali di satu area, dimana 3 sampai 4 sel tebal. Bagian dalam sel pada area yang menebal berkembang menjadi embrio, dan bagian luar sel bersembunyi di dalam dinding rahim dan berkembang menjadi plasenta. Plasenta tersebut menghasilkan beberapa hormon yang membantu memelihara kehamilan. Sebagai contoh, plasenta menghasilkan human chorionic gonadotropin, yang mencegah indung telur dari pelepasan sel telur dan merangsang indung telur untuk menghasilkan estrogen dan progesterone secara kontinyu. Plasenta juga membawa oksigen dan nutrisi dari ibu untuk janin dan bahan-bahan beracun dari janin ke ibu.

Beberapa sel dari plasenta berkembang menjadi lapisan bagian luar pada selaput (chorion) yang mengelilingi embrio. Bagian dalam lapisan pada selaput (amnion) terbentuk sekitar hari ke 10 sampai hari ke 12, membentuk kantung amniotic. Kantung amniotic berisi cairan bening (cairan amniotic) dan menyebar untuk melindungi embrio yang berkembang, yang mengambang di dalamnya.

Perkembangan Embrio

Tahap berikutnya pada perkembangan embrio, dimana perkembangan di bawah lapisan rahim pada salah satu sisi. Tahap ini ditandai dengan pembentukan organ yang paling dalam dan struktur luar tubuh. Pembentukan organ-organ diawali sekitar 3 minggu setelah pembuahan, ketika embrio memanjang, pertama kali terbentuk manusia. Tidak lama setelah itu, daerah tersebut akan menjadi otak dan syaraf tulang belakang (neural tube) mulai terbentuk. Jantung dan pembuluh darah besar mulai terbentuk sekitar hari ke 16 atau 17. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke-20, dan sel darah merah pertama muncul hari berikutnya. Pembuluh darah terus berkembang di dalam embrio dan plasenta.


Dari Telur Menjadi Embrio

Satu kali sebulan, sel telur dilepaskan dari ovarium ke dalam tuba falopii. Setelah berhubungan seks, sperma bergerak dari vagina melalui servik dan rahim menuju tuba falopii, dimana satu sperma membuahi sel telur. Sel telur yang dibuahi (zigot) membelah terus sebagaimana bergerak turun ke tuba falopii menuju rahim. Pertama, zigot menjadi bola keras pada sel. Kemudian menjadi bola berongga pada sel yang disebut blastosit. Di dalam rahim, blastosit tertanam di dinding rahim, yang mana berkembang menjadi embrio menempel pada plasenta dan mengelilingi selaput yang berisi cairan.


Hampir semua organ terbentuk sempurna sekitar 8 minggu setelah pembuahan (yang sama dengan 10 minggu pada kehamilan). Kecuali otak dan tulang belakang, yang terus matang sepanjang kehamilan. Kebanyakan kerusakan bentuk (kerusakan lahir) terjadi selama periode ketika organ dibentuk. Selama periode ini, embrio lebih peka terhadap efek obat-obatan, radiasi, dan virus. Oleh karena itu, seorang wanita hamil seharusnya tidak diberikan vaksin virus hidup apapun atau menggunakan obat-obatan apapun selama periode ini sampai mereka menganggap penting untuk menjaga kesehatan mereka.

Perkembangan Pada Janin dan Plasenta

Pada akhir minggu ke-8 setelah pembuahan (10 minggu pada kehamilan), embrio disebut janin. Selama tahap ini. Struktur yang telah terbentuk bertumbuh dan terbentuk. Berikut adalah tanda-tanda selama kehamilan :
  1. 12 minggu kehamilan : Janin memenuhi seluruh rahim.
  2. Sekitar 14 minggu : Jenis kelamin bisa dikeali.
  3. Sekitar 16 sampai 20 minggu : bisanya, wanita hamil bisa merasakan pergerakan janin. Wanita yang pernah melahirkan sebelumnya biasanya merasakan pergerakan sekitar 2 minggu pertama dibandingkan wanita yang hamil untuk pertama kali.
  4. Sekitar 24 minggu : janin mempunyai kesempatan bertahan hidup di luar rahim.
Paru-paru terus matang sampai mendekati waktu melahirkan. Otak menyimpan sel melalui kehamilan dan tahun pertama kehidupan setelah lahir.

Selama plasenta terbentuk, hal itu memperluas proyeksi seperti rambut yang kecil (villi) di dalam dinding rahim. Proyeksi tersebut bercabang dan bercabang kembali di dalam susunan seperti pohon yang rumit. Susunan ini sangat memperluas daerah kontak di antara dinding rahim dan plasenta, sehingga lebih banyak nutrisi dan bahan-bahan beracun yang bisa dirubah. Plasenta terbentuk sempurna dalam 18 sampai 20 minggu tetapi terus bertumbuh melalui kehamilan. Ketika melahirkan, beratnya sekitar 1 pon.

Plasenta dan Embrio pada Usia 8 Minggu
Pada 8 minggu kehamilan, plasenta dan janin telah terbentuk untuk 6 minggu. Plasenta membentuk proyeksi seperti rambut kecil (villi) yang meluas ke dalam dinding rahim. Pembuluh darah dari embrio, yang melalui tali pusat ke plasenta, terbentuk di dalam villi. Selaput tipis memisahkan darah embrio di dalam villi dari darah si ibu yang mengalir melalui ruang yang mengelilingi villi (ruang intervillous). Susunan ini membuat bahan-bahan dirubah antara darah ibu dan embrio tersebut. Hal ini juga menjaga sistem kekebalan tubuh ibu menyerang embrio karena antibodi ibu terlalu besar untuk melewati selaput tersebut.

Embrio mengapung di dalam cairan (cairan amniotic), yang berisi cairan di dalam kantung (kantung amniotic). Cairan amniotic menyediakan ruang di mana embrio bisa bertumbuh dengan bebas. Cairan tersebut juga membantu melindungi embrio dari luka. Kantung amniotic kuat dan berpegas.

Baco Salengkapnyo...