Ini kisah jaman perang dulu. Seorang dengan pakaian sipil menunggang kuda melewati sekelompok kecil tentara yang kelelahan dan lemah karena pertempuran yang sedang menggali parit untuk posisi pertahanan mereka yang tampaknya sangat penting. Sang komandan yang tidak berusaha membantu, berteriak memerintah, mengancam akan menghukum mereka jika pekerjaan mereka tidak selesai dalam 1 jam.
"Kenapa anda tidak membantu?" tanya si penunggang kuda.
"Sayalah komandannya. Mereka harus tunduk pada perintahku," jawab sang komandan, dan menambahkan,"Bantu saja sendiri kalau kamu merasa kasihan."
Komandan itu heran melihat si penunggang kuda turun dari kudanya dan membantu para tentara hingga pekerjaan itu selesai.
Sebelum pergi orang asing itu mengucapkan selamat kepada para prajurit atas kerja mereka, dan mendekati sang komandan yang hatinya bertanya-tanya.
"Kamu harusnya memperhatikan perintah paling utama setiap kali pangkatmu menghalangimu untuk membantu anak buahmu - dan saya akan menyediakan solusi lebih permanen," kata si orang asing.
Singkatnya, komandan itu kini mengenali orang itu tak lain adalah Jenderal Sudirman, dan pelajaran yang baru didapatnya.
(Kisah itu pada dasarnya memang ada, meski disana-sini terjadi perbedaan. Yang lebih penting adalah pesan yang ingin disampaikan daripada kebenaran sejarahnya.)
0 komentar:
Posting Komentar