
"Kenapa anda tidak membantu?" tanya si penunggang kuda.
"Sayalah komandannya. Mereka harus tunduk pada perintahku," jawab sang komandan, dan menambahkan,"Bantu saja sendiri kalau kamu merasa kasihan."
Komandan itu heran melihat si penunggang kuda turun dari kudanya dan membantu para tentara hingga pekerjaan itu selesai.

"Kamu harusnya memperhatikan perintah paling utama setiap kali pangkatmu menghalangimu untuk membantu anak buahmu - dan saya akan menyediakan solusi lebih permanen," kata si orang asing.
Singkatnya, komandan itu kini mengenali orang itu tak lain adalah Jenderal Sudirman, dan pelajaran yang baru didapatnya.
(Kisah itu pada dasarnya memang ada, meski disana-sini terjadi perbedaan. Yang lebih penting adalah pesan yang ingin disampaikan daripada kebenaran sejarahnya.)
0 komentar:
Posting Komentar