Ketika Anda dihadapkan pada tugas sekolah atau suatu pekerjaan yang memeras otak, terkadang Anda kesulitan untuk berkonsentrasi dan membuat pekerjaan Anda tidak optimal. Otak Anda akan mengalami kurangnya konsentrasi ketika Anda dihadapkan pada kondisi tubuh tertentu.
1. Kadar hormon dan vitamin yang rendah
Pikiran yang kadang linglung dapat menandakan defisiensi vitamin atau hormon, terutama jika Anda sedang merasa kelelahan. Sebagai contoh, jika Anda kekurangan hormon tiroid, metabolisme tubuh akan melambat, aliran darah berkurang dan fungsi sel otak tidak dapat bekerja optimal. Kurangnya vitamin B-12 dalam tubuh juga memiliki gejala yang sama.
Anda dapat memeriksakan perihal defisiensi hormon dan vitamin ke dokter yang ditandai masalah kardiovaskular seperti hipertensi, kolesterol tinggi, sindrom metabolik atau pradiabetes. Jika masalah ini tidak ditangani, dapat menyebabkan penurunan kognitif.
2. Hormon Anda telah rusak
Wanita yang menjelang masa menopause (perimenopause) akan memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur. Kurangnya konsentrasi adalah keluhan umum dari wanita pada masa ini.
Kebanyakan wanita menggambarkannya sebagai perasaan kabur, kosa kata berkurang, dan tidak dapat berpikir jernih. Tanda-tanda lain yang menunjuk ke perimenopause adalah berkeringat di malam hari dan kekeringan vagina.
3. Anda menggunakan obat-obatan tertentu
Penggunaan obat anti depresan dapat mempengaruhi mood dan konsentrasi Anda. Antihistamin dan obat penenang dapat menyebabkan kantuk, sedangkan antidepresan dan obat-obatan lain yang sejenis dapat menggangu kerja otak. Orang yang menggunakan obat statin kadang-kadang akan kehilangan kejernihan mental.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan obat-obatan, lebih baik konsultasi terlebih dahulu ke dokter. Tanyakan apakah ada obat yang diketahui menyebabkan gangguan konsentrasi ketika dikonsumsi atau saat Anda berhenti mengonsumsinya.
4. Anda berhenti merokok
Anda akan mengalami kesulitan berkonsentrasi saat Anda berhenti merokok karena pengaruh nikotin yang telah membuat Anda kecanduan. Tapi hal ini akan berlalu dan kesehatan mental Anda akan segera membaik seiring berkurangnya pengaruh buruk nikotin pada tubuh.
5. Pola makan yang buruk
Kebiasaan makan yang buruk meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi dan penyakit terkait yang dapat merusak fungsi kognitif. Kelebihan berat badan atau obesitas membuat Anda lebih sulit untuk tetap aktif, padahal tubuh yang aktif penting untuk kesehatan otak. Makan ikan dan sayuran serta mengurangi makan daging dan makanan berlemak jenuh akan membuat otak Anda tajam kembali.
6. Anda terlalu sibuk
Anda mungkin sangat sibuk, sehingga aktivitas otak terlalu divorsir tanpa disertai aktivitas fisik yang dibutuhkan otak. Olahraga meningkatkan produksi zat yang dapat merangsang kerja otak dan memperlambat pembentukan plak yang menyebabkan penyakit Alzheimer. Mulailah berolahraga dan Anda akan merasakan otak lebih tajam dan lebih bisa fokus.
7. Anda memiliki kecemasan yang berlebihan
Ketika Anda terlalu mencemaskan sesuatu, Anda akan kesulitan berkonsentrasi melakukan pekerjaan Anda. Begitulah cara otak merespon ancaman nyata atau bayangan. Anda menjadi terlalu waspada terhadap lingkungan.
Lakukanlah sesuatu yang menyenangkan untuk membersihkan kepala Anda dari hal-hal yang membuat cemas. Berbagi cerita dengan teman dekat juga dapat mengurangi kekhawatiran yang berlebihan.
8. Ada banyak hal yang perlu Anda lakukan setiap hari
Jika Anda memiliki daftar pekerjaan harian yang terlalu banyak dan membutuhkan daya ingat, bisa berarti Anda akan mengalami kelupaan dan gangguan kerja otak. Orang kadang tidak dapat mengikuti pikirannya karena terlalu banyak beban yang harus diingat di otaknya.
9. Menderita ADHD
Seseorang dapat menderita Attention Deficit terdiagnosis Hyperactivity Disorder (ADHD) ketika dewasa yang ditandai dengan gejala ketidaksabaran, pelupa dan mengalami kesulitan menyelesaikan tugas kantor. Ketika Anda memiliki masalah dengan konsentrasi, periksakan segera ke dokter untuk mengetahui kemungkinan Anda menderita ADHD.
0 komentar:
Posting Komentar