LENSAINDONESIA.COM: Kebiasaan susah tidur malam mendekatkan Anda dengan gangguan masalah memori. Peneliti Amerika menemukan mereka yang mengalami kesulitan tidur dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena Alzheimer.
Penyakit Alzheimer adalah sebuah penyakit neurodegeneratif atau penurunan fungsi saraf otak. Daya ingat penderita sangat merosot hingga tidak bisa mengurus dirinya sendiri.
Peneliti dari Washington University School of Medicine di St.Louis menemukan bahwa otak orang dengan pola tidur buruk memiliki lebih banyak penumpukan plak amiloid, gumpalan protein yang merupakan ciri dari penyakit Alzheimer.
Tim peneliti memantau pola tidur dari 100 relawan sehat berusia 45-80 tahun selama 14 malam. Setengah dari jumlah partisipan memiliki riwayat keluarga dengan penyakit Alzheimer.
Dalam penelitian, peneliti memasang sebuah alat untuk mengukur tidur peserta selama dua minggu. Peneliti juga menganalisis buku harian dan hasil kuesioner peserta.
Peneliti menemukan orang terbangun hingga lebih dari lima kali setiap jam dan orang yang menghabiskan kurang dari 85 persen waktunya di tempat tidur untuk tidak benar-benar tidur, lebih mungkin untuk memiliki plak amiloid di otaknya dibandingkan mereka yang mudah tidur.
“Terganggunya kualitas tidur berkaitan dengan penumpukan plak amiloid, penanda ciri dari Alzheimer, di otak orang-orang sehat yang sebelumnya tidak memiliki gangguan memori,” papar Dr El-Yo Ju, yang dilansir melalui Foxnews. Noviar
Editor: Rosdiansyah
Penyakit Alzheimer adalah sebuah penyakit neurodegeneratif atau penurunan fungsi saraf otak. Daya ingat penderita sangat merosot hingga tidak bisa mengurus dirinya sendiri.
Peneliti dari Washington University School of Medicine di St.Louis menemukan bahwa otak orang dengan pola tidur buruk memiliki lebih banyak penumpukan plak amiloid, gumpalan protein yang merupakan ciri dari penyakit Alzheimer.
Tim peneliti memantau pola tidur dari 100 relawan sehat berusia 45-80 tahun selama 14 malam. Setengah dari jumlah partisipan memiliki riwayat keluarga dengan penyakit Alzheimer.
Dalam penelitian, peneliti memasang sebuah alat untuk mengukur tidur peserta selama dua minggu. Peneliti juga menganalisis buku harian dan hasil kuesioner peserta.
Peneliti menemukan orang terbangun hingga lebih dari lima kali setiap jam dan orang yang menghabiskan kurang dari 85 persen waktunya di tempat tidur untuk tidak benar-benar tidur, lebih mungkin untuk memiliki plak amiloid di otaknya dibandingkan mereka yang mudah tidur.
“Terganggunya kualitas tidur berkaitan dengan penumpukan plak amiloid, penanda ciri dari Alzheimer, di otak orang-orang sehat yang sebelumnya tidak memiliki gangguan memori,” papar Dr El-Yo Ju, yang dilansir melalui Foxnews. Noviar
Editor: Rosdiansyah
0 komentar:
Posting Komentar