My Ping in TotalPing.com

Arsip Blog

Entri Populer

Samarajiwa. Diberdayakan oleh Blogger.

Sifat Pemalu Bisa Dianggap Gangguan Mental



Kompas.com - Jutaan orang mungkin akan didiagnosa menderita gangguan mental. Ini karena menurut panduan kesehatan mental terbaru, sifat pemalu berlebihan, berduka berkepanjangan, dan perilaku eksentrik diklasifikasikan sebagai gangguan mental.

Dalam edisi kelima Diagnostic and Statistical Manual (DSM) of mental disorder, para pakar akan menambahkan beberapa kondisi baru yang dianggap termasuk dalam gangguan mental. Kecanduan internet serta berjudi termasuk diantaranya.

Walau pun panduan itu hanya digunakan di Amerika Serikat tetapi dikhawatirkan bisa berpengaruh pada subjek di manapun.

Pada tahun 1840, sensus para pakar kejiwaan di AS baru memasukkan satu jenis kategori gangguan mental. Kemudian di tahun 1917 American Psychiatric Association menambahkan menjadi 59 kategori, naik menjadi 128 di tahun 1959, 227 di tahun 1980 dan 347 pada edisi revisi terakhir.

"Ada bahaya nyata jika orang yang pemalu akan menjadi fobia sosial,  anak-anak yang gemar membaca buku dianggap Asperger, dan sebagainya," kata Simon Wesseley dari Institute of Psychiatry di King's College London menanggapi hal tersebut.

Tanggapan serupa dilontarkan Peter Kinderman, ahli psikologi dari Universitas Liverpool. "Tidak manusiawi jika orang yang pemalu atau sedang berduka dianggap sedang sakit mental," katanya.

The British Psychological Society serta pakar psikologi di Amerika sendiri juga menentang perubahan DSM. Sebuah petisi juga diluncurkan untuk menghentikan publikasi edisi baru DSM yang sudah berhasil mengumpulkan 11.000 tanda tangan psikolog.

Yang menjadi kekhawatiran terutama jika klasifikasi baru ini dipengaruhi oleh industri farmasi untuk mendapatkan keuntungan dari peningkatan jumlah pasien sakit jiwa. Apalagi sistem kesehatan di AS mewajibkan diagnosa dibuat berdasarkan DSM.

"DSM terbaru ini akan secara radikal menambah batas psikiatri. Jutaan orang bisa mendapatkan diagnosa dan terapi yang sebenarnya tidak diperlukan," kata Allen Frances dari Duke University, AS.

0 komentar: